Pria penderita kanker prostat biasanya mengalami dilema untuk penyembuhan penyakitnya. Pilihannya menghilangkan kanker prostat dengan bedah yang bisa merusak kemampuan seksual atau mempertahankan agar bisa tetap berhubungan seks tapi nyawa terancam kanker.
Kini dengan bedah robotik pria penderita kanker prostat tidak perlu takut lagi melakukan bedah prostat. Bedah robotik (Robotic Prostatectomy) ini mampu menghilangkan kelenjar prostat dan semua kanker di sekitarnya tapi tidak mengganggu fungsi seksual.
"Bagi kebanyakan pria, fungsi seksual sama pentingnya dengan menghilangkan kanker prostat. Tapi kekhawatiran mereka tentang seks setelah operasi sebenarnya berlebihan. Mereka mungkin hanya mengetahui pengobatan lama, yaitu teknik laparoskopi prostatektomi. Namun berkat bedah robotik, ketakutan ini dapat sangat berkurang," kata Dr David Samadi, Wakil Ketua Departemen Urologi dan Kepala Robotika dan Bedah Invasif Minimal di The Mount Sinai Medical Center, seperti dikutip darimedicalnewstoday, Selasa (23/8/2011).
Dulu, kelenjar prostat diangkat melalui operasi perut invasif oleh ahli bedah dengan waktu sangat terbatas untuk membagi bundel saraf kecil yang bertanggung jawab atas fungsi ereksi dan seksual. Seringkali, operasi berdampak negatif terhadap kemampuan pria dalam berhubungan seks.
Tapi saat ini, dengan munculnya teknik bedah robotik, ahli bedah berpengalaman seperti Dr Samadi dapat memiliki pandangan yang sempurna, meningkatkan presisi dan ketangkasan. Risiko kerusakan pada saraf yang penting untuk fungsi seksual secara signifikan bisa berkurang.
"Operasi robotik dikatakan sukses ketika kanker sudah disembuhkan dan memulihkan semua potensi pasien," ujarnya.
Dr Samadi melakukan pembedahan robotik dengan metode SMART (Samadi Modified Advanced Robotic Technique). Menggunakan Sistem Bedah da Vinci, pengobatan umumnya direkomendasikan untuk kanker prostat lokal.
Dr Samadi mampu melakukan gerakan-gerakan yang sangat tepat di lokasi bedah seperti jaringan kanker dihapus bersih dan menghindari saraf kritis. Tindakan ini menyebabkan pemulihan yang lebih cepat dan berprospek baik untuk mengembalikan fungsi seksual dan kontinensia urine.
Note : Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar