Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling ditakuti pria. Tapi kini risiko seorang pria terkena kanker prostat bisa diketahui melalui tes urine.
Studi baru menunjukkan bahwa tes urine bisa dilakukan untuk mencari tahu perubahan genetik yang terjadi pada beberapa jenis kanker prostat. Hasil dari tes ini bisa digunakan untuk mengetahui apakah seorang laki-laki berisiko rendah, sedang atau tinggi terhadap kanker prostat.
Selama ini orang menggunakan tes prostate-specific antigen (PSA) saja untuk mengetahui ada atau tidaknya kanker prostat. Tapi tes ini memiliki kekurangan yaitu bisa tetap menunjukkan hasil yang tinggi meski tidak ada kanker.
Dr Scott Tomlins, ahli patologi di University of Michigan Medical School menuturkan tes urine ini akan diberikan jika hasil tes PSA menunjukkan kadar yang tinggi. Hal ini untuk membantu dokter dalam membuat keputusan apakah harus melakukan biopsi atau tidak.
Penggunaan tes ini didasarkan pada studi tahun 2005 yang berhasil mengidentifikasi adanya perubahan genetik pada 50 persen pasien kanker prostat yang diidentifikasi melalui tes PSA. Perubahan terjadi pada dua gen yang disebut dengan TMPRSS2 dan ERG yang menyebabkan sel memproduksi protein tertentu secara berlebihan.
Sedangkan studi baru ini menunjukkan bahwa materi genetik yang terlibat dalam pembuatan protein tersebut bisa dideteksi dalam urine. Hasil studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine.
Dengan menggabungkan antara tes urine dan tes PSA, maka peneliti bisa mengetahui lebih baik apakah seorang laki-laki memiliki risiko terhadap kanker prostat atau tidak dibanding hanya tes PSA saja, seperti dikutip dari LiveScience, Jumat (5/8/2011).
Hingga saat ini penyebab pasti kanker prostat belum diketahui. Namun ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker prostat seperti usia di atas 50 tahun, ada riwayat kanker dalam keluarga, diet tinggi lemak dan rendah serat serta obesitas atau kegemukan.
(Dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar