Rabu, 07 September 2011

Omega 3 yang Tinggi Tidak Baik untuk Prostat?

Omega 3 dan asam docosahexaenoic (DHA) dikenal baik untuk tubuh karena dapat mencegah beberapa penyakit degenaratif seperti jantung. Sehingga banyak orang mengonsumsi omega 3 dan DHA. Namun sebuah penelitian menemukan kadar omega 3 yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko kanker prostat.

Asam lemak seperti DHA dapat ditemukan pada sel-sel tubuh yang bertugas memerangi penyakit. Tapi penelitian terbaru menemukan tingginya kadar asam lemak omega 3 dalam darah dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat secara agresif. Sedangkan peningkatan kadar asam lemak jahat diduga justru dapat menurunkan risiko kanker prostat.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan para peneliti di Fred Hutchinson Cancer Research Center in Seattle seperti dikutip dariEpharmapedia, Jumat (5/8/2011).

Untuk penelitian itu, peneliti telah memeriksa lebih dari 3.400 pria di AS. Hasil penelitian menyebutkan kelompok orang dengan DHA tinggi maka ada potensi 2,5 kali lebih mungkin terkena kanker prostat, dibandingkan dengan kelompok orang yang mempunyai kadar DHA rendah.

Penelitian ini juga mengemukakan bahwa, risiko kanker prostat agresif adalah 50 persen lebih rendah pada pria dengan kadar asam lemak jahat tertinggi.

"Kami terkejut melihat hasil ini, dan kami menghabiskan banyak waktu memastikan analisis itu benar," kata Theodore M. Brasky dari Hutchinson's Cancer Prevention Program.

Temuan ini mengubah apa yang diketahui selama ini mengenai diet, peradangan dan perkembangan kanker prostat. Mempelajari hubungan antara gizi dan risiko berbagai kronis penyakit memang sangat kompleks.

Tetapi, Brasky dan rekan-rekannya tidak percaya bahwa seseorang yang menderita penyakit jantung harus berhenti menggunakan suplemen minyak ikan atau makan ikan salmon atau ikan lain yang kaya asam lemak omega 3.

"Secara keseluruhan, efek menguntungkan dari makan ikan untuk mencegah penyakit jantung lebih besar daripada kerugian yang terkait dengan risiko kanker prostat," kata Brasky.

"Penelitian ini menunjukkan kompleksitas gizi dan dampaknya terhadap risiko penyakit, dan bahwa kita harus mempelajari hubungannya dengan lebih rinci."

DHA dan omega 3 biasa ditemukan dalam lemak ikan. Dalam studi tersebut, para pria hanya mengonsumsi DHA dan omega 3 yang terutama berasal dari ikan dibanding dari suplemen minyak ikan. Sehingga perlu dilakukan penelitian yang lebih rinci mengenai hubungan omega 3 dengan meningkatnya risiko kanker prostat.



(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar