Selasa, 06 September 2011

Operasi Prostat Bikin 1 dari 8 Pasien Ngompol Saat Bercinta

Inkonsistensi urine atau beser adalah efek samping yang lazim pada pria setelah menjalani operasi kanker prostat. Yang menyebalkan, gangguan ini membuat 1 dari 8 pria yang pernah menjalani operasi tersebut ngompol saat berhubungan seks.

Dalam istilah medis, kondisi ini disebut climacturia dan dipicu oleh kerusakan katub (spichter) yang membatasi saliran sperma dengan saliran air kencing. Istilah climacturia sendiri baru diperkenalkan oleh Dr Neil Fleshner dari University of Torontotahun 2006.

Pada kebanyakan pria, gangguan ini akan mereda dengan sendirinya. Namun bagi 36 persen pasien, keluhan yang sama masih dirasakah hingga 2 tahun sesudahnya dan 12 persen lagi menganggapnya sebagai gangguan serius karena membuat hubungan seks terasa sangat tidak nyaman.

Data ini terungkap dalam penelitian Dr Herbert Lepor, seorang ahli urologi dari New York University. Dalam penelitian tersebut, Dr Lepor meneliti 1.459 pria yang pernah menjalani operasi pengangkatan kanker prostat antara tahun 2000 hingga 2007.

"Saya pikir masalah inkonsistensi urine jarang mendapat perhatian dari pada ilmuwan. Selama ini dampak operasi prostat yang banyak dipelajari hanyalah masalah disfungsi ereksi saja," ungkap Dr Lepor seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/8/2011).

Temuan ini cukup mengejutkan, karena data yang terungkap dalam beberapa penelitian sebelumnya tidak sebanyak ini. Penelitian yang dipublikasikan Mei 2011 misalnya, mengungkap hanya 1 dari 20 pasien yang mengeluhkan inkonsistensi urine usai operasi prostat.

Selama ini, operasi dan radiasi merupakan terapi yang paling populer untuk mengatasi kanker prostat. Operasi sering menjadi kontroversi, karena banyak ahli berpendapat prosedur ini lebih banyak efek sampingnya daripada manfaatnya jika dilakukan pada tumor yang tidak terlalu berisiko.

Sedangkan kanker postat sendiri adalah kanker paling banyak diderita oleh pria. American Cancer Society memperkirakan, 1 dari 6 pria akan mengalaminya pada salah satu periode dalam hidupnya dan 1 dari 36 pria punya risiko untuk meninggal karenanya.



(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar